Proses ekskavasi candi di kampus terpadu Universitas Islam Indonesia Yogyakarta yang dimulai 15 Desember 2009 telah selesai pada 30 Januari 2010 kemarin. Proses selanjutnya akan menunggu rekomendasi hasil pertemuan internal Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Yogyakarta yang akan dilanjutkan pertemuan dengan Badan Wakaf UII.
Arkeolog BP3 Yogyakarta Budhy Sancoyo menambahkan, pada tahap prapemugaran nanti rencananya akan membuka lantai candi untuk mencari data-data yang belum terungkap dalam tahap pengumpulan data. Selain itu juga akan dilakukan perluasan pencarian titik halaman untuk menemukan enam dari sembilan titik berupa lingga patok yang belum ditemukan.
Sedangkan temuan-temuan lainnya berupa bangunan candi utama yang terdiri dari arca Ganesya dan dua arca lingga yoni, bangunan candi pewara atau candi wahana yang terdiri dari arca Nandi dan dua lapik (meja persembahan), serta titik pusat halaman berupa lingga patok di depan pintu masuk candi utama dan dua lingga patok lainnya.
Terpisah, terkait kemungkinan perluasan untuk mencari titik halaman yang belum ditemukan, Ketua Badan Wakaf UII Luthfi Hasan mengatakan. Bahwa jika lokasi candi menghabiskan seluruh luas tanah yang ada di lokasi tersebut, yakni 4.800 meter persegi, maka dimungkinkan lokasi gedung perpustakaan dipindah ke tempat lain atau menjadikan candi berada di dalam bangunan gedung perpustakaan.
